Sosok yang satu ini hampir selalu menjadi bagian yang terpisahkan dari keceriaan Kirab Ngayogjazz. Penampilannya dari tahun ke tahun boleh dibilang cukup unik. Tahun ini, seniman yang satu ini memilih mengenakkan caping, sorjan, jarik, beralaskan sepatu kanvas, dan menenteng gitar. Kostum dan penampilannya boleh gonta-ganti tiap tahun. Namun ada satu ciri khas yang tak berubah darinya, siulan.
Yuliono Singsot, seniman serba bisa ini mulai menggeluti dunia seni dengan mendalami variasi siulan dari lagu yang ia dengarkan. Karena kecintaannya terhadap seni, ia pindah dari Wonosobo ke Jogja, untuk mendalami musik, pantomim, dan teater. Selain piawai berkesenian, ia juga lihai dalam meracik kopi.
Di Ngayogjazz 2023 Yuliono Singsot ikut rombongan yang membuntuti pasukan bregada. Diiringi genjrengan gitarnya, ia bersenandung menyanyikan lagu yang mengajak para pengunjung untuk nonton Ngayogjazz di Gancahan. Yuliono tak sendirian, di belakangannya turut serta rombongan Pentik Cantik Nusantara, manusia warna, Tedjo badut dan komunitas PODJOK (Pagoejoeban Onthel Djogjakarta). Sore ini bahkan dirinya nampak memainkan gitarnya di seberang booth merchandise Dagadu, sambil bernyanyi melantunkan doa agar semua diberi kenaikan gaji dan ajakan untuk menjauhi pinjol dan judi online.
Ngayogjazz dan Yuliono Singsot boleh jadi tidak terpisahkan. Tampilannya yang jenaka, senyumannya yang khas, dan siulannya memancing gelak tawa honn-honn semua di Ngayogjazz. Sebagai Pahlawan tanpa tanda jazz-nya, tak heran jika penampilannya di Kirab Ngayogjazz juga dinantikan.