Lama terpendam, akhirnya Neo memilih gelaran Ngayogjazz 2024 untuk dijadikan ajang perwujudan idenya. Paulus Neo sebenarnya bukan musisi yang asing bagi penikmat jaz. Pianis ini telah aktif meramaikan panggung-panggung jaz sejak 2015. Sepak terjangnya bermain bersama almarhum Idang Rasjidi, Mario Zwinkle, dan penampil-penampil lainnya, membuat Neo memberanikan diri tampil sendiri bersama grupnya, Neo Trio, pada Ngayogjazz tahun ini. Kegiatan sharing dan kumpul komunitas Jazz Mben Senen yang diadakan setiap hari Rabu di kontrakannya menjadi awal terbentuknya trio ini.
Neo Trio yang berisikan Paulus Neo Prasetyo (kibor), Ardipa (drum), dan Diandra Megi (kendang) menyatukan elemen psychedelic jazz dengan musik yang terinspirasi dari kesenian tradisi, dibumbui ritme yang dinamis serta eksplorasi drum and bass yang serba bergejolak. Eksperimen yang mempertemukan musik modern dengan hentakan kendang ini seakan mengajak kita menyelami dunia yang baru, mengubah persepsi realitas di setiap repertoarnya. Bahkan, Neo mengakui bahwa musik yang mereka usung memiliki konsep musik halusinasi.
Duh, semoga halu-nya ini menyenangkan ya, hon. Untuk membuktikannya kita harus tonton bersama penampilan perdana Neo Trioi di Kalimundu pada Ngayogjazz 2024!