Diprakarsai oleh Chaka Pambudi, Lantun Orchestra terbentuk di Jakarta pada 2014. Kelompok ini tersohor sebagai pelopor genre Betawi jazz. Genre ini mewujud dalam album berjudul Lantun Orchestra (2017) yang tercipta melalui proses kawin silang antara musik tradisional Betawi dengan musik jazz.
Melalui karyanya, Lantun Orchestra membawa semangat From Betawi to The World sebagai bentuk komitmen dan kontribusi mereka untuk terus mempopulerkan musik Betawi ke seluruh dunia. Terbukti sudah dua kali Lantun Orchestra manggung di luar Indonesia yaitu dalam perhelatan Seoul Music Week 2018 dan Pesta Raya 2023 di Esplanade, Singapura. Selain itu, rilisan album mereka juga dapat dijumpai di ragam negara Asia, Amerika, bahkan Eropa. Semangat pelestarian dan memperkenalkan Betawi jazz ini juga mengantarkan mereka untuk masuk ke dalam jajaran nominasi AMI Awards 2018 untuk kategori karya produksi instrumentalia dan karya produksi world music.
Lantun Orchestra sendiri beranggotakan Chaka Priambudi (kontrabas), Cucu Kurnia (kendang), Kabul Sihombing (drum, kromong, cuk), Rama Cristna (kibor & akordeon), Dika Chasmala (violin), Brigitta (vokal), dan Tata (vokal). Untuk kunjungan perdana di Ngayogjazz ini mereka menyiapkan tema spesial “Jazz Khasanah Nusantara”. Tentunya, penampilan ini akan berbeda dengan pertunjukan reguler mereka.
Nyook rame-rame malem minggu pade ke Kalimundu. Seneng-seneng sambil nonton Lantun Orchestra. Sape tau dapet gebetan tukang insinyur.