Menunaikan Ibadah Jazz Daring

Dibuka pada sore hari, suara musik jazz sudah mulai terdengar. Sempat mundur beberapa menit dari yang dijadwalkan, Ngayogjazz tetap mengudara dalam jaringan internet untuk menyiarkan semangatnya. Ngayogjazz 2020 dibuka oleh para pranata acara yang sempat menyamar menjadi bule Ngawi dan gugus proto-goler covid-19. Ketiga karakter tersebut merupakan Bambang Gundul, Mama Lucy dan Diwa Hutomo yang membuka acara dengan iringan tepuk tangan virtual.

Mesin sudah menyala dan tinggal dipanaskan. Giliran Semesta Leah yang tampil untuk memanaskan mesin pertunjukkan. Setelah itu, acara berlanjut pada kata sambutan yang diucapkan bapak Singgih Raharjo , SH., M. Ed (Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Bapak Joshua Puji Mulia Simanjuntak (Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas). Kedua sosok ini menyatakan bahwa keberadaan Ngayogjazz menjadi suatu harapan, agar tidak gentar menghadapi Covid-19 lewat berkarya dan berinovasi.

Semakin malam, acara akan semakin hangat walaupun kondisi di venue sempat hujan dan mati listrik. Halangan itu tidak berlaku bagi Ngayogjazz karena berprinsip Ngejazz Tak Gentar. Acara terus berlangsung, obrolan bersama bintang tamu pun selalu terjadi sebelum mereka tampil. Menariknya, interaksi yang terjadi selalu memberi pernyataan positif. Selagi pandemi, para penampil menyatakan tetap mengumpulkan materi untuk berkarya, bahkan ada yang sempat merilis single/album. Perbincangan tersebut amat sangat mendukung semangat Ngayogjazz yang sudah menjadi harapan selama pandemi, karena Ngejazz Tak Gentar.

Seluruh rangkain acara berjalan lancar hingga akhir yang selalu ditutup dengan gojekan para Pranata Acara. Tiga panggung yang ada di Ngayogjazz kali ini masing-masing ditutup dengan penampilan pamungkas dari para penampil hebat. Di panggung Serentak, ditutup dengan penampilan ciamik Nita Artsen & Strings of The World, di panggung Terjang disudahi dengan manis oleh White Shoes and The Couples Company. Terakhir, panggung Juang Kua Etnika menyalurkan energinya sebagai bagian dari penutup Ngayogjazz 2020. Kua Etnika kali ini juga berkolaborasi satu lagu dengan Endah Laras. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30, wayah e wayah e kukut. Ibadah Jazz yang daring ini beres dengan selamat. Sampai jumpa di tahun depan, semoga kita semua bisa bertemu di Ngayogjazz 2021 secara luring ya Hon!