Langit cerah. Udara terasa segar setelah semalam Jogja diguyur hujan. Berkat dukungan alam, pawang hujan serta anugerah Yang Maha Kuasa, pagi ini hujan tampak malu-malu mampir di Cibuk Kidul. Cuaca ini mendukung semua orang yang sedang mempersiapkan pergelaran tahunan ini. Ada mas-mas mengantarkan konsumsi panitia, mbak-mbak sibuk menyiapkan dagangan, petani-petani baru pulang dari sawah, bocah-bocah memperhatikan bule yang sedang cek suara di atas panggung. Gemercik sungai pun turut jamming session bersama warga dan panitia. Semua nampak semangat dan bergembira menyambut kehadiran honn-honn semua di Cibuk Kidul. Beberapa jam menuju pembukaan Ngayogjazz, persiapan sudah mendekati seratus persen. Papan penunjuk jalan sudah lengkap dipasang, ornamen-ornamen bubu (alat menangkap ikan yang terbuat dari bambu dan berbentuk kerucut) tampak menghiasi jalan-jalan dusun, dilengkapi dengan warna-warni hiasan ikan hasil kreasi anak-anak Cibuk Kidul.
Bapak Danang Maharsa S.E selaku wakil dari Bupati Sleman menambahkan, “Semoga event Ngayogjazz ini dapat turut mendukung kegiatan UMKM yang dikelola warga Dusun Cibuk Kidul. Melalui festival ini, kita dapat memperkenalkan jenang upih, dawet nila, onde-onde nila, kuliner khas yang menjadi ikon dari desa Cibuk Kidul, kepada semua pengunjung yang hadir.”
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Bapak Singgih Raharjo, SH, M.Ed, juga memberikan sambutannya. Menurut beliau keberadaan event ini dapat menguatkan ekosistem masyarakat dan budaya yang ada di dusun Cibuk Kidul. Event ini adalah hasil kolaborasi bersama antara warga, komunitas, dan pemerintah. Hal itu sejalan dengan tema Ngayogjazz kali ini, Kena Jazz-e, Tetep Bening Banyune.
Setelah rangkaian sambutan, pembukaan dilanjutkan dengan prosesi penyerahan tarub, tarian tradisional Rampak Buto, serta arak-arakan onthel, karawitan mudho laras, dan bregadha iwak. Sepanjang tarian berlangsung, terdengar gemerincing lonceng mengiringi seremoni pembukaan Ngayogjazz kali ini.
Dari Panggung Welut, arak-arakan Rampak Buto melanjutkan perjalanan menuju Panggung Cethul untuk menyerahkan tarub kepada Mas Dibyo Primus, yang berperan sebagai dalang lakon Joko Tarub versi Ngayogjazz. Pemeran utama lakon ini dimainkan oleh Bambang Gundul sebagai Jaka Tarub. Sedangkan Lusy Laksita, Santi Zaidan, dan Punyik memerankan para bidadari cantik yang turun ke Cibuk Kidul. Lakon yang disajikan dengan jenaka ini menjadi penanda Ngayogjazz resmi dibuka. Demikian tadi sekilas laporan pandangan mata suasana pembukaan Ngayogjazz 2022 honn!!
(kontributor: Windy)