Melihat kehidupan ekosistem musik khususnya jazz, moral dan etika menjadi sesuatu yang juga penting dimiliki oleh seorang musisi selain tentu saja kemampuan musikalitasnya. Dalam proses berkarya, seorang musisi perlu menjaga integritasnya. Hal ini bisa diterapkan dengan bekerja dengan profesional namun tetap bermoral.
Seseorang dapat mencapai keberhasilan tanpa harus merendahkan atau menjatuhkan orang lain. Seniman sebaiknya memang kreatif tanpa harus jumawa, tanpa perlu menjegal, menjatuhkan, atau bahkan menyingkirkan orang lain.
Tentunya hal-hal yang berkaitan dengan moral sudah sepatutnya dipraktikkan juga di semua bidang, tidak melulu di dunia musik apalagi cuma jazz, bahkan pada kehidupan bermasyarakat hari ini. Acap kali seseorang menjatuhkan dan merendahkan orang lain untuk mendapatkan posisi atau ketika telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Tahun ini Ngayogjazz mengajak semua orang untuk merayakan kegembiraan tanpa harus menjatuhkan, menyatu dengan semangat saling menghargai tanpa merendahkan sesama dengan tagline “NgeJazz Tanpa Ngasorake”. Tajuk ini berasal dari kata bijak Jawa yang diplesetkan a la Ngayogjazz: Menang Tanpa Ngasorake yang artinya “dapat mencapai sesuatu dengan cara yang terhormat dan tidak merendahkan orang lain”. Jadi, mari kita menyambut Ngayogjazz 2024 dengan cara dan semangat yang baik tanpa niatan merendahkan yang lainnya.
TENTANG NGAYOGJAZZ
Inilah Jazz !!!
Asyik, spontan, interaktif dan ekspresif, begitulah cara memainkan musik ini. Boleh dibilang hampir tanpa batasan. Siapapun; alat musik apapun; kapanpun; di manapun. Bahkan dalam suasana dan kondisi apapun, karena jazz lahir dalam sebuah kondisi sosial yang kemudian menggunakan permainan musik sebagai responnya. Jazz menjadi sebuah pelarian dari keadaan yang penat bagi orang-orang keturunan Afrika di Amerika Serikat pada suatu masa. Kini cara memainkan musik ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan melibatkan lebih banyak orang; lebih beragam alat musik dan bermacam unsur kebudayaannya, sebanyak ragam kesenian, bunyi di bumi ini. Bahkan Jazz telah menjadi ‘hidup’ bagi sebagian orang.
Inilah Jazz !!!
Sebagai event yang bertujuan untuk mengadakan sebuah peristiwa budaya, Ngayogjazz akan bersifat terbuka. Di setiap tahunnya Ngayogjazz selalu memilih tempat penyelenggaraan di pedesaan sekaligus melibatkan masyarakatnya sehingga event ini secara tidak langsung juga menjadi milik masyarakat di mana Ngayogjazz diselenggarakan. Pemilihan dan pengaturan tempatnya akan membuat masyarakat sekitar bisa menikmati dan berpartisipasi langsung di dalam event ini. Selain kesenian tradisional setempat, akan selalu ada pasar tiban bernama Pasar Jazz yang mayoritas diikuti oleh penduduk setempat sebagai usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ngayogjazz tetap akan bisa disaksikan, diikuti, dan dinikmati secara gratis tanpa pungutan tanda masuk dan tanpa pungutan stand di Pasar Jazz. Bahkan berbagai komunitas di luar komunitas jazz akan berpartisipasi, semisal komunitas fotografi, komunitas otomotif, hingga komunitas film.
Ngayogjazz yang sudah terselenggara sejak tahun 2007 selalu melibatkan komunitas-komunitas dan para musisi-musisi muda. Hal ini memang disengaja untuk lebih membuka ruang ekspresi yang beragam dan luas dan diharapkan menjadi wadah persemaian para musisi-musisi muda berbakat.
Tidak sebatas pada mempresentasikan para musisi-musisi yang sudah mapan tetapi juga para musisi-musisi muda yang berpotensi dan kreatif. Workshop yang selalu dilaksanakan di setiap Ngayogjazz juga menjadi ajang untuk bertukar dan membagikan pengalaman antara musisi- musisi yang lebih senior kepada generasi dibawahnya.
Bukan hanya musisi dalam negri saja yang menjadi penampil di setiap perhelatan Ngayogjazz. Tercatat musisi-musisi jazz Internasional seperti Toninho Horta, Harri Stojka, Mezcal Jazz Unit, Jen Shyu, Jerry Pelegrino, Erik Truffaz, Brink Man Ship, Baraka, dan D’Aqua pernah berpartisipasi di Ngayogjazz.
Jarak antara panggung dan penonton yang dekat dan tanpa sekat menjadi ciri tersendiri di Ngayogjazz. Interaksi yang hangat selalu terjadi antara musisi dengan penonton. Dan setiap tahunnya penikmat Ngayogjazz semakin bertambah. Tanpa disadari, jazz semakin bisa berinteraksi baik dengan kesenian lain dan juga dengan masyarakat yang lebih luas.
Jejaring Pangada-ada Ngayogjazz
PANGEMBATING GAWE NGAYOGJAZZ 2024
JEJARING PENGADA-ADA
Djaduk Ferianto • Aji Wartono • Bambang Paningron • Hattakawa • Ahmad Noor Arief • Hendy Setyawan • Novindra Dhiratara Kirana
PENGAGENG GRIYA
Aji Wartono • Aji Asfani • Niken Septaria • Sam Saptono • Dwi Prasetyo • Rizal Fajrian • Marcelinus Justian • Yohanes Rio | Tim Hangabehi
Budi Bujhel • Santoso Tri Harjono • Jemek • Paijo • Sus Setyo • Rinto • Kijing • Mendik • Fuad Nurdiansyah • Cebong • Cebret • Opan • Irfan • Bayu
PRANATA DEDAMELAN
Novindra Dhiratara Kirana • Andreas Praditya Eka Putra • Dionisius Aryo Baskoro • Aulia Anindita • Bobby Seftyawan • Joseph Haryo | Pranata Pagelaran: Aghnia Fila Urfan • Agus Salim Gunawan • Hamiid Ilham • M. Sena Adhipranata • Gani Ardianto • Hanif Hanindito Jati • Derry Safrabbani • Indra Darmawan Giatmaja • Muhammad Nur Rohman • Hermawan Yoga Setyawan • Ivan Robpia Basuki • Efeza Ardinata • Bening Gupita • Putri Ari Purnama | Pranata Suara: Eko Prabowo • Momon • Bobby |Prata Cahaya: …………… |Juru Repot: Santoso Teguh • Heru Piyel Subagyo • Sunu • Iwan • • Mujek • Tokim |Juru Pawarta: Budi • Angelina • Owena |Pranata Awang-awang: Valens Riyadi • Debyo Surya Setiyawan • Pujo Dewobroto |Juru Soting & Juru Awang-awang: Bobby • Eko • Bagas • Febri • Farid • Bowo • Diana • Irwan • Hari • Rytam |Juru Gelar Jaringan: Bondan • Arief • Fery • Ditsiskom Basarnas • Citranet • PKL Citraweb
PRANATA PAWARTOS LAN WARA-WARA
Hattakawa • Novindra Dhiratara Kirana • Annisa Nasution • Ratna Mufida • Amelberga A. Prasetyaningtyas • Whini Ika Visiarani • Kandida R. Nyaribunyi • Anggara Yulianta • Nurmeita Herdianti • Dinar Nur Zaky • Rosalina Puspitarini • Salsabila R. Daniswara • Bernad Satriani | Juru Tulis: Resa Setodewo • Arya Seta Wicaksana • Nabielkhan F. Afandi | Pranata Gambar: Anung Srihadi • Dimas Zaki Firdausi • Gilang W. April • Ari Siman | Juru Foto: Mokstimofeevic • Fandi • Fari • Fuad • Wel • Nisa • Ely • Alex • Yusri • Sohmad • Yudi • Dani | Juru Video: Tim MPM dan Sima Komunika
PRANATA PAMRAYOGA
Hendy Setyawan Lurah Emban: Tri Nugroho (Inud) | Tim LO Ngayogjazz: Dane Muriawan • Triwik • Rahma • Jundan • Arya • Indra Singo • Anggia • Ilham Habibie • Tiara • Dede • Satria • Ratri • Amel • Faiz • Ifa | Pranata Bujana: Koko Elje • Lita • Mahbob • Ucup • Fahrian • Fauzi • UKMF CAMP FIP UNY
PRANATA EDIPENI
Bambang Paningron • Hattakawa • Ahmad Noor Arief • Bagus Gonk • Viga • Jaban • Joni • Fuad • Andri • Nurman • Bintang • Lukman • Anisa • Aditya • Dholifun
Disengkuyung oleh para muda, pinisepuh, warga, kaliyan perangkat Padukuhan Kalimundu, Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden.