Kali ini, giliran Dusun Gancahan yang digandeng menjadi tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz 2023. Berada di wilayah Kelurahan Sidomulyo, Godean, dusun ini dirasa sangat cocok menjadi lokasi perayaan festival tahunan ini. Gancahan memiliki kekuatan ekonomi berbasis inisiatif warga, keanekaragaman seni budaya, serta kekayaan sejarah yang rasanya sayang untuk dilewatkan. Penasaran dengan lokasi Ngayogjazz kali ini? Mari kita simak bersama honn!
Rupa-rupa peninggalan dari Era Klasik hingga Kolonial, kekayaan sejarah Dusun Gancahan
Bagi sedulur jazz yang gemar mengulik kisah-kisah sejarah dan arkeologi, Dusun Gancahan adalah situs yang sangat menarik honn. Petilasan-petilasan di dusun ini memiliki hubungan erat dengan sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta, jejak perjuangan Pangeran Diponegoro, hingga peninggalan Belanda pada Era Kolonial.
Salah satu leluhur Gancahan, Kyai Wirajamba, adalah abdi dalem kepercayaan dan paman Pangeran Mangkubumi, atau yang dikenal sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono I. Konon ceritanya honn, Kyai Wirajamba bertemu Pangeran Mangkubumi ketika mencari ikan di Embung Gagak Suro yang berada di daerah Gancahan. Beliau mendapat kepercayaan untuk menunjukkan titik lokasi kesultanan di tanah pacethokan, tempat berdirinya Keraton Yogyakarta saat ini. Pada masa Perang Jawa, Gancahan menjadi salah satu markas perjuangan Pangeran Diponegoro. Dianggap sebagai “Mekkah-nya Godean”, daerah ini menjadi pusat penyebaran agama Islam serta persemayaman para ulama pada masa itu.
Nah, sembari jalan-jalan dan jajan-jajan di Ngayogjazz 2023, kita dapat napak tilas mengunjungi sejumlah peninggalan arkeologis yang berupa Lingga Yoni dan struktur bebatuan. Jangan lupa untuk sowan petilasan makam Kyai Wirajamba dan Embung Gagak Suro ya honn, agar kita dapat lebih khidmat meresapi sejarah dusun ini. Setelah itu, kita dapat ngadem sejenak di Sumber Gupit dan Planangan lho honn. Hingga hari ini, kedua mata air peninggalan Kyai Wirajamba ini dirawat dengan sangat baik oleh warga Gancahan.
Selain petilasan, kalian juga akan berjumpa dengan peninggalan arsitektur dari zaman kolonial, yaitu Gereja Rewulu dan Selokan Van der Wick. Keberadaan kedua bangunan ini tidak dapat dilepaskan dari sejarah pendirian Pabrik Gula Rewulu oleh Belanda. Werna-werna tenan to sejarah dan peninggalan arkeologi di Gancahan honn?
Mulai dari Shalawat hingga Gamelan Daur Ulang, Ragam Seni Budaya Dusun Gancahan
Tidak hanya kaya akan sejarah, peninggalan arkeologis, dan arsitektur, Dusun Gancahan juga memiliki kegiatan seni budaya yang beraneka ragam lho honn. Beberapa diantaranya bahkan sudah ada sejak Era Kolonial. Inilah beberapa kegiatan seni budaya yang bersinggungan erat dengan kehidupan beragama warga Gancahan honn. Ada Ngudi Suwarga, grup sholawat Jawa pimpinan Mbah Imam Mulyono, yang aktif pentas di acara hajatan dan hari besar keagamaan. Ada grup Mambaul Ulum pimpinan Kyai Budi Hamzah, yang aktif melestarikan hadrah. Selain itu ada grup Sloko Budaya, dipimpin oleh Bapak Y. Sudarmo, yang setia nguri-uri tradisi shalawat katolik. Uakih to honn? Eits, ternyata masih ada lagi lho honn!
Patut kita simak juga kelompok tari dari Gancahan yang beranggotakan sekitar 50 orang. Pastinya tidak hanya itu saja ya honn. Ada grup musik DN Plus yang pernah tampil di TVRI. Ada ketoprak Joglo Wirama yang pernah ditanggap oleh Dinas Kominfo DIY. Grup jatilan So Among Rogo yang turut memeriahkan FKY. Ada juga pasukan Bergada Gagak Suro, yang mengambil nama seperti nama embung di Gancahan. Kesenian lain yang tak kalah uniknya adalah karawitan Ngudi Laras pimpinan Bapak Supono. Gamelan yang dimainkan grup ini terbuat dari bahan-bahan bekas limbah rumah tangga. Menarik to honn?
Potensi ekonomi dan paguyuban pengelolaan sampah di Dusun Gancahan
Dusun Gancahan memiliki UMKM yang produknya telah diekspor ke luar negeri. Produk-produk yang ditawarkan cukup beragam honn, mulai dari gendongan bayi, souvenir pernikahan, alat peraga pendidikan, tas serba guna, kripik belut, bakpia hingga peyek. Ada juga UMKM yang sudah berorientasi ramah lingkungan lho honn, Mereka mendistribusikan perabot berbahan dasar olahan plastik daur ulang.
Warga Gancahan memang memiliki kesadaran tinggi untuk pengelolaan sampah honn. Dibawah naungan Paguyuban Pengelolaan Sampah Mandiri (PSM) Rukun Makmur, mereka melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah anorganik, penjualan sampah terpilah, dan daur ulang sampah untuk menjadi bahan yang lebih berguna. Beberapa produk hasil olahan sampah ini diantaranya adalah asbak dari tutup botol, pot dari kain bekas, dan beragam peralatan rumah tangga. PSM Rukun Makmur memulai gerakan ini sejak 2016, dan hingga sekarang tercatat memiliki 80 orang anggota.
Inilah sekilas potret Dusun Gancahan yang menjadi lokasi perhelatan Ngayogjazz kali ini honn. Wis, saiki kurang e opo? Kurang dolan mrene wae honn! Jangan sampai ketinggalan untuk menikmati kekayaan dan potensi Dusun Gancahan dalam kemeriahan Ngayogjazz 2023. Sip. langsung catat di kalender dan ojo lali yo honn!
PETA LOKASI