WARTA

20
Nov

DARI PEMBUKAAN HINGGA MAGHRIB MENJELANG

Setelah Ngayogjazz secara resmi dibuka, Monita Tahalea tampil untuk menghibur para penonton yang sudah lama menunggu sejak pukul 14.00 WIB. Mereka tidak berpindah tempat, bahkan rela berpanas-panas untuk menonton Monita. Sebelum Monita tampil, ada prosesi pembukaan di dekat panggung garuda, tetapi seolah-olah mereka tidak peduli dan tidak mengikuti rangkaian acara dari awal hanya demi bisa menonton idolanya. Akhirnya setelah lama menunggu, pukul 16.00 WIB Monita muncul dan mendapatkan respon sangat meriah. ‘Ayu yo Monita’, begitu salah satu respon penonton ketika melihat Monita. Tidak hanya di panggung genteng paris, panggung genteng krepus terlihat ada penampilan dari Pal Jazz Coummunity dan di panggung genteng wuwung ada penampilan dari Tricotado (Komunitas Jazz Jogja).

Pasar Jazz yang menyediakan makan, minum serta cinderamata juga terlihat ramai. Transaksi jual beli antara pembeli dan penjual menjadi pemandangan yang apik. Terlebih di setiap sudut pasar Jazz terdapat kursi untuk sekedar duduk bersantai dan berbincang. Hal ini tentu mengingatkan bagaimana bentuk pasar pada umumnya.

Honn, sore itu tidak hujan. Menjadi semangat tersendiri bagi para penonton untuk berbondong-bondong datang bersama teman, kawan dan pasangan. ‘mantep ki dina iki ra udan’. Sebuah kalimat bisa menjadi doa. Dan doa salah satu penonton yang lewat panggung genteng Morando adalah jawaban dari doa yang datang juga.

Leave a Reply