WARTA

18
Nov

Syaharani, Melihat Perkembangan dan Harapan Untuk Ngayogjazz

Sosok sedulur jazz yang telah sangat akrab dengan Ngayogjazz baru saja menyelesaikan sesi cek suara di panggung Jagabaya saat matahari sedang ganas-ganasnya. Di samping panggung telah menanti penggemar setia yang ingin mengajak berfoto sembari meminta tanda tangan. Semua ditanggapi dengan senyuman khas oleh penyanyi dengan jam terbang tinggi ini. Syaharani bersama dengan Queenfireworks lantas berisitirahat sejenak di salah satu rumah yang telah disediakan sebagai rumah singgah. Sembari duduk bersila, Syaharani berbincang-bincang mengenai Ngayogjazz.

Syaharani menyebutkan bahwa setiap festival memiliki karakter masing-masing, begitu juga dengan Ngayogjazz. Beliau sudah mulai mengikuti perkembangan Ngayogjazz mulai dari awal ketika masih dalam fase ‘pembibitan’ hingga saat ini. Ada perkembangan signifikan yang dirasakan salah satunya ketika melihat jeda sebelum dimulainya acara yang selalu diisi parade. Pada awalnya hal ini dirasa sambil lalu, namun justru semakin kemari momen tersebut dinantikan karena hal tersebut merupakan penanda dimulainya Ngayogjazz.

Mengomentari dari segi produksi, Syaharani mengaku sudah tidak khawatir jika bermain di Ngayogjazz. Masalah sound engineering dari tahun ke tahun pelaksanaannya terus berkembang dan mampu memberikan kepuasan bagi para penampil. Menurutnya Ngayogjazz juga memperhatikan sisi produksinya sehingga para penampil pun terpuaskan.

Penyanyi dengan suara luar biasa ini juga memberikan pendapatnya mengenai Ngayogjazz yang selalu melibatkan penduduk dalam setiap kegiatannya. Hal ini dirasa menjadi bagian yang mendukung perkembangan budaya yang ada dalam masyarakat. Poin inilah yang menjadi perbedaaan besar dengan festival-festival lain.

Syaharani juga mengharapkan bahwa Ngayogjazz menjadi festival rakyat, yang di dalamnya selalu menyajikan hal-hal baru dan tidak terbatas pada musik tapi lebih dari itu. Menurutnya seni tidak terbatas begitupun Ngayogjazz, yang menyelipkan hal-hal berbeda disetiap penyelenggaraannya dan itu digali dari masyarakat. Tentunya dengan cara seperti ini diharapkan tidak terjadi stagnasi dan mampu dilanjutkan kepada generasi-generasi baru di Indonesia.