WARTA

17
Nov

Antusiasme Penampilan Tradisi di Panggung Lurah

Matahari sudah di atas kepala menjadi tanda bahwa waktu dimulainya Ngayogjazz semakin dekat. Beberapa panggung telah riuh dengan persiapan dan cek suara sebelum pembukaan peristiwa budaya ini. Namun sebelum dimulai, berbagai kesenian yang datang dari masyarakat Desa Gilangharjo juga terlibat dalam ruang ekspresi kebudayaan. Salah satu panggung yang menjadi wadah ekspresi warga sekitar berada di depan petilasan Gilang Lipuro, tepatnya Panggung Lurah.

Lengkap dengan satu set perangkat gamelan, panggung ini telah menunjukkan identitasnya sebagai sebuah panggung yang sarat akan budaya. Tepat pukul 12, para anak-anak desa Gilangharjo sedang latihan menari Pancasila Sakti arahan Sutaryo dan diiringi musik enerjik. Sebuah perpaduan yang harmonis untuk menyampaikan pesan kepada para pengunjung tentang pentingnya semangat Pancasila tanpa ada sekat di tiap kalangan. Beliau menyampaikan bahwa tarian tersebut merupakan sikap sambutan warga terhadap Ngayogjazz, yang telah memberikan ilmu tentang jazz mawa cara.


Sang pengarah tarian ini pun merasa senang dapat dipercaya menjadi salah satu bagian dari ibadah jazz di Yogyakarta yang konsepnya merakyat. Beliau juga menambahkan, konsep yang menyatu dengan alam dan sesama ini bisa terlihat dari keramaian yang telah tercipta di Panggung Lurah. Antusiasme masyarakat terhadap acara ini begitu tinggi namun dengan cara sederhana, contohnya merelakan salah satu ruang di rumahnya untuk dijadikan tempat dandan atau merelakan waktu untuk mendokumentasikan sang anak yang sedang latihan menari. Seluruh kegiatan ini menjadi bagian dari rasa syukur para warga terhadap para leluhur. Maka dari itu sah jika budaya menjadi investasi hidup di Desa Gilangharjo Honn.