WARTA

29
Oct

Berbagai Olahan Bambu, Festival Bambu Sleman

Pemerintah Kabupaten Sleman bersama dengan Ngayogjazz 2019 pada kesempatan kali ini melakukan jamming session dengan menggandeng Festival Bambu Sleman 2019, untuk turut serta dalam kemeriahan pergelaran tahunan ini.

Dalam kehidupan masyarakat kita, bambu merupakan tanaman yang multi fungsi baik secara budaya, ekologis, maupun ekonomi. Dari jaman leluhur, bambu sudah digunakan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semenjak manusia lahir hingga meninggal dunia. Bambu digunakan untuk memotong ari-ari, mainan anak, khitanan, salah satu bahan dasar untuk membuat rumah, untuk mengangkut orang yang sudah meninggal dan penggunaan besek pada saat acara tahlilan. Dari segibudaya, tanaman bambu sudah bagian yang sangat lekat dari kehidupan masyarakat dan pemerintah daerah percaya bambu mempunyai potensi yang besar untuk berkelanjutan.

Dari segi ekologis, akar serabutnya yang menyerap air dapat mencegah erosi dan masa tumbuh berkembangnya serta regenerasi alaminya pun cepat sehingga dapat menjamin kelangsungan untuk memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan.

Dari sudut pandang nilai ekonomi, bambu sebagai material lunak tapi sangat kuat untuk digunakan dalam aplikasi konstruksi modern. Kepadatan bambu sebanding dengan kayu keras dan kekuatannya melebihi baja. Bahkan saat ini tengah dikembangkan cara baru untuk mengolah bambu dengan teknologi modern sehingga dapat diolah menjadi produk fungsional maupun kerajinan yang berkualitas.

Festival Bambu Sleman sendiri merupakan wadah untuk mengekspos berbagai produk olahan bambu dari mebeler, kerajinan, hingga produk kuliner. Selain itu, diharapkan juga momen ini dapat memberikan ruang bagi untuk berbagi informasi produk dan teknologi, mulai dari aspek budidaya hingga pengolahan bambu menjadi sebuah produk yang kompetitif di pasar. Potensi bambu sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dianggap menguntungkan ini kemudian mencoba untuk dioptimalkan, baik dari hulu hingga ke hilir. Pemkab Sleman sendiri telah menjadikan bambu sebagai komoditas unggulan melalui SK Bupati Sleman No.306/Kep.KDH/A/2013. Kemudian lahirlah Festival Bambu Sleman yang membuka ruang untuk memapaparkan produk unggulan dari bahan dasar bambu.

Melalui Festival Bambu Sleman, diharapkan dapat membuka jaringan pasar baru ataupun mengembangkan ekosistem penggiat kriya bambu, terutama di Sleman. Sebagai salah satu produk ekonomi kreatif unggulan di Kabupaten Sleman, kriya bambu merupakan produk yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi riil masyarakat Kabupaten Sleman, khususnya Sleman Barat. Ada 7 daerah di Sleman Barat yang menjadi motor dan sentra produk berbahan dasar bambu yaitu Brajan, Sendari, Ngrenak, Gentan Margoagung, Sendangmulyo, Sumberagung, dan Sendangarum.