WARTA

16
Nov

Dari Panggung ke Panggung, Cerita Pagi dari Ngayogjazz 2019

Sejak pagi hari, kesibukan di sekitar Kwagon diramaikan dengan adanya perlombaan membuat krengen yang diinisiasi oleh Festival Bambu Sleman juga turut berkolaborasi dengan pagelaran Ngayogjazz. Mendekati siang, beberapa penampil yang memeriahkan Ngayogjazz sudah melakukan cek suara. Di panggung Genteng misalnya, Arp Frique, salah satu penampil sebagai bagian dari kolaborasi antara Ngayogjazz dan Erasmus Huis, dihadirkan langsung dari Belanda dan menjadi kali pertama bagi mereka untuk menjalankan rangkaian tur-nya di Asia. 

Panggung Umpak pun tak mau kalah. Musisi jazz ternama seperti Idang Rasjidi dan gitaris jazz legendaris Oele Pattiselano melakukan “pemanasan” bersama dengan talenta muda berbakat dari Komunitas Jazz Jogja. Nantinya Idang Rasjidi akan membawakan Edu Concert yang tujuannya memberikan edukasi gratis mengenai jazz bagi para pengunjung di Ngayogjazz. Di lain lokasi, tepatnya Panggung Empyak, grup musik jazz Nonaria turut hadir untuk mengisi barisan penampil di Ngayogjazz 2019 dan menjadi kali kedua mereka setelah tampil di tahun 2017 lalu.

Terik matahari tidak menghalangi warga sekitar dan pengunjung yang sudah memadati di lokasi Panggung Molo, panggung kesenian tersebut menjadi yang pertama memulai rangkaian Ngayogjazz hingga malam nanti. Panggung yang tidak terlalu besar ini mempertontonkan Tari Angguk dari Sripang Laras dan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga masyarakat sekitar dan pengunjung yang hadir. Tidak sedikit orang sambat tentang panas hari ini setelah ngalor-ngidul mengelilingi lokasi, hal tersebut tidak mengurangi antusiasme untuk tetap panas-panasan demi menyaksikan gelaran Ngayogjazz 2019.